Amerika: Korban Senjata Kimia Suriah 1.429 Orang

Reporter

Editor

Raju febrian

Sabtu, 31 Agustus 2013 22:48 WIB

Seorang petugas penyelidik PBB mengambil sampel pasir di sekitar misil yang dicurigai sebagai senjata kimia di Damascus, Suriah (28/8). Sejumlah pakar senjata kimia diterjunkan PBB untuk menyelidiki keberadaan dan asal senjata kimia yang menyerang warga sipil Suriah. (AP Photo/United media office of Arbeen)

TEMPO.CO, Washington -- Amerika Serikat kian yakin melakukan serangan ke Suriah untuk menghukum rezim Bashar al-Assad yang bertindak brutal dan keji karena melakukan serangan senjata kimia. Washington mengatakan berdasarkan data intelijen terbaru pelaku serangan ke beberapa kota di pinggiran Damaskus 21 Agustus lalu adalah tentara pemerintah.


Dalam laporan setebal empat halaman tersebut disebutkan 1.429 orang tewas, termasuk 426 anak-anak, akibat serangan di Ghouta timur, dekat Damaskus. Laporan itu juga merinci dari mana roket bermuatan senjata kimia diluncurkan. Disebutkan roket itu ditembakkan dari daerah yang dikuasai rezim Assad. Sementara sasaran roket, adalah kawasan yang dikuasai oposisi.


"Kita tidak bisa tinggal dunia di mana preman dan pembunuh seperti Bashar al-Assad bisa menggunakan gas beracun membunuh warganya dengan bebas," kata Kerry Jumat waktu setempat. Ia khawatir hal itu akan ditiru Iran, Hizbullah, dan Korea Utara.


Kerry mengatakan data inteljen tersebut menunjukkan keyakinan besar bahwa Assad adalah pihak yang paling bertanggung jawab terhadap serangan tersebut. Sebelumnya dikabarkan Assad menggunakan senjata kimia untuk menundukkan perlawanan oposisi di Ghouta, wilayah pertanian di Rif Dimashq, sebelah timur Damaskus, Rabu dini hari dua pekan lalu. Serangan terjadi di kota Hammuriyah, Irbin, Saqba, Kafr Batna, Mudamiyah, Harasta, Zamalka dan Ain Terma juga kantong-kantong oposisi di kota satelit Damaskus, Jobar. Akibat serangan itu dikabarkan lebih dari 1.300 orang tewas.


Presiden Barack Obama juga mengatakan perlunya tindakan tegas kepada Assad. "Kami tidak bisa menerima sebuah dunia di mana perempuan, anak-anak, dan warga sipil tak berdosa yang dibunuh dengan gas pada skala yang mengerikan," kata Obama dalam kesempatan terpisah.


Advertising
Advertising

Meski demikian Obama belum membuat keputusan akhir tentang tindakan Amerika kepada Suriah. Kalaupun ada aksi militer, hal itu dilakukan secara terbatas. Pernyataan ini ditafsirkan bahwa Amerika akan melakukan serangan dengan menggunakan roket jelajah tanpa mengirimkan pasukan darat. Amerika sudah menempatkan lima kapal induk yang diperkuat rudal Tomahawk di bagian timur Laut Mediterania.


REUTERS | RAJU FEBRIAN

Berita terkait

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.

Baca Selengkapnya

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.

Baca Selengkapnya

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal

Baca Selengkapnya

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah

Baca Selengkapnya

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.

Baca Selengkapnya

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah

Baca Selengkapnya

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.

Baca Selengkapnya

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.

Baca Selengkapnya