TEMPO.CO, Tripoli - Wakil Perdana Menteri Libya, Awadh al-Barassi, mengumumkan pengunduran dirinya pada Sabtu dini hari waktu setempat, 3 Agustus 2013, setelah merasa tidak berfungsi di pemerintahan dan tak sanggup mengatasi gelombang kekerasan.
Pengumuman itu disampaikan secara mengejutkan oleh Barassi dalam acara jumpa pers di kota penuh gejolak, Benghazi, terletak di sebelah timur Libya, di tengah kemarahan masyarakat atas meluasnya kekerasan dan rentetan pembunuhan politisi.
Pengunduran dirinya itu berlangsung hanya beberapa hari setelah Perdana Menteri Ali Zeidan mengatakan bahwa dia akan melakukan perombakan kabinet guna meningkatkan respons pemerintah terhadap berbagai kerusuhan.
Kantor berita milik pemerintah, Lana, dalam laporannya menyebutkan, alasan Barassi mengundurkan diri disebabkan oleh dua hal yakni soal keamanan dan berbagai aksi pembunuhan terkait dengan kebijaksanaan kabinet.
Dia katakan, pemerintah telah gagal meraih kepercayaan masyarakat termasuk menyediakan sumber-sumber yang dibutuhkan untuk tujuan pembangunan. Lana menerangkan, Zeidan menunjukkan keterkejutannya atas pengunduran diri Barassi tetapi dia bisa menerima.
Pada Senin, 29 Jui 2013 pekan lalu, Zeidan mengatakan bahwa dia akan mengembalikan badan Keamanan Dalam Negeri yang ditakuti guna membantu kekuasaan diktator Muammar Qadhafi selama beberapa dekade untuk menghadapi kekerasan. Selain itu, dia juga akan merombak kabinet dan akan membentuk komite krisis.
Sejak Qadhafi terjungkal dari kekuasaannya pada 2011, otoritas Libya berjuang keras mengembalikan kekuasaan dan mmbentuk kepolisian serta angkatan bersenjata profesional.
AL AKHBAR | CHOIRUL
Berita Lain:
Djoko Suyanto: Bom Vihara Rusak Kesucian Ramadan
Ini Jumlah Pemudik per H-4 Lebaran
Beragan Beri, Beraneka Manfaat
Strategi Jokowi Menekan Pendatang ke Jakarta
Berita terkait
Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas
10 September 2018
Sejumlah pria bersenjata menyerang kantor pusat perusaahan minyak nasional Libya, NOC, di Tripoli, Senin 10 September 2018.
Baca SelengkapnyaTrump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara
18 Mei 2018
Trump mengatakan penyelesaian denuklirisasi Korea Utara tidak akan menggunakan model Libya, seperti disuarakan penasehat Keamanan AS, John Bolton.
Baca SelengkapnyaSempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan
11 Juni 2017
Saif al-Islam, putra kedua Muamar Khadafidiktator Libya yang telah dijungkalkan, dilaporkan bebas dari penjara.
Baca SelengkapnyaISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya
28 Februari 2017
Staf kesehatan Filipina bekerja di rumah sakit utama di Sirte, Libya, yang digunakan ISIS untuk mengobati militan yang terluka.
Baca SelengkapnyaBulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya
22 Februari 2017
Kemungkinan masih ada korban yang tenggelam ke dalam laut.
Baca SelengkapnyaLibya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa
5 Februari 2017
Di antara pengungsi yang berada di perahu tersebut berasal dari Suriah, Tunisia, Libya, dan wilayah otoritas Palestina.
Baca SelengkapnyaGara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas
21 November 2016
Keluarga siswa SMA yang menjadi korban serangan monyet yang dilepaskan tiga pemuda, membalas dendam hingga terjadi perang suku di Shaba,Libya.
Baca SelengkapnyaTragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper
3 Oktober 2016
"Mayat Oerlemans dibawa ke rumah sakit Misrata, 200 kilometer sebelah barat Sirte."
Baca SelengkapnyaLibya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS
17 Agustus 2016
"Distrik Dua berhasil dibebaskan," kata Reda Issa, juru bicara pasukan pro-pemerintah, kepada kantor berita Reuters.
Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya
2 Agustus 2016
Menurut keterangan Pentagon, serangan udara yang dilancarkan pada Senin kemarin untuk menjawab permintaan Otoritas Pemerintah Nasional (GNA).
Baca Selengkapnya