Edward Snowden Diusulkan Raih Nobel Perdamaian

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Rabu, 17 Juli 2013 05:46 WIB

Pembocor data intelijen Amerika Edward Snowden menunduk saat mengadakan pertemuan tertutup dengan beberapa aktivis HAM dan pejabat negara di bandara Moskow, Rusia (12/7). Ia sudah terjebak di zona transit bandara ini sejak 23 Juni. (AP Photo/Human Rights Watch, Tanya Lokshina)

TEMPO.CO, Stockholm - Seorang profesor Swedia mengusulkan Edward Snowden meraih penghargaan Nobel Perdamaian. Menurut Russia Today dalam suratnya kepada Komite Nobel Norwegia, Stefan Svallfors memuji Snowden untuk "upaya heroik dengan pengorbanan pribadi yang besar".

Dia menyatakan bahwa dengan mengungkapkan keberadaan dan skala program surveilans AS, Snowden menunjukkan bahwa setiap orang bisa menjadi pembela hak fundamental dan kebebasan.

"Contoh ini penting karena sejak pengadilan Nuremberg tahun 1945 telah jelas bahwa slogan 'Saya hanya mengikuti perintah' tidak pernah diklaim sebagai alasan untuk tindakan yang bertentangan dengan hak asasi manusia dan kebebasan," tulis Profesor Svallfors.

Dia menekankan bahwa keputusan untuk memberikan Snowden penghargaan juga akan "membantu menyelamatkan Hadiah Nobel Perdamaian dari keburukan yang dikeluarkan oleh keputusan tergesa-gesa dan disalahpahami dengan memberikan penghargaan pada Presiden AS Barack Obama tahun 2009."

Artikel itu mengutip kepala Komite Internasional Rusia, Duma Aleksey Pushkov, yang mengatakan bahwa AS tidak akan membiarkan penghargaan apapun diberikan pada Snowden. "Tidak dalam sejuta tahun Snowden bakal mendapatkan Nobel Perdamaian. Namun pencalonannya signifikan. Banyak orang di Barat melihatnya sebagai kampiun demokrasi," katanya dalam tweet-nya, Sabtu.

Pendiri WikiLeaks Julian Assange dan Bradley Manning, tentara Amerika yang diadili karena membocorkan rahasia pada WikiLeaks, juga telah dinominasikan untuk Nobel.

Namun peluang Snowden meraihnya sangat kecil, karena waktu pengajuannya sudah sangat terlambat.

SALON.COM | TRIP B


Berita terkait

Edward Snowden Bersedia Bayar Rp 73 M ke Pemerintah AS karena Langgar Kontrak

22 September 2020

Edward Snowden Bersedia Bayar Rp 73 M ke Pemerintah AS karena Langgar Kontrak

Edward Snowden bersedia membayar USD 5 juta lebih dari hasil pendapatan buku dan penampilan publik atas pelanggaran kontraknya dengan CIA.

Baca Selengkapnya

Snowden Pernah Sebut Konsulat Jenderal AS di Chengdu Sadap Cina

25 Juli 2020

Snowden Pernah Sebut Konsulat Jenderal AS di Chengdu Sadap Cina

Walau Konsulat Jenderal Amerika di Chengdu merupakan salah satu yang terkecil di Cina, kantor tersebut pernah terjerat isu penyadapan dan korupsi

Baca Selengkapnya

Edward Snowden Ingin Minta Suaka ke Prancis

15 September 2019

Edward Snowden Ingin Minta Suaka ke Prancis

Dalam sebuah wawancara dengan radio di Prancis, Edward Snowden memberikan sinyalemen ingin minta suaka ke Presiden Prancis.

Baca Selengkapnya

Tips Teknologi Pengamanan Data: Sandi Unik atau Simpan di Kulkas

27 Mei 2019

Tips Teknologi Pengamanan Data: Sandi Unik atau Simpan di Kulkas

Tips teknologi bagaimana cara menjaga keamanan data pribadi pada smartphone Anda.

Baca Selengkapnya

35 Kota Swedia Bersedia Terima Kembali 230 Eks ISIS dan Keluarga

9 April 2019

35 Kota Swedia Bersedia Terima Kembali 230 Eks ISIS dan Keluarga

Swedia akan menerima sekitar 150 eks militan ISIS dan istri mereka, bersama 80 anak-anak setelah ISIS tumbang di Baghouz, Suriah.

Baca Selengkapnya

Intelijen Amerika Serikat Masih Terdampak Bocoran Edward Snowden

4 Juni 2018

Intelijen Amerika Serikat Masih Terdampak Bocoran Edward Snowden

Intelijen Amerika Serikat menyebut kerugian akibat dokumen rahasia yang dibocorkan Edward Snowden masih berdampak hingga kini.

Baca Selengkapnya

Hilang pada 1945, Pasangan Ini Ditemukan 75 Tahun Kemudian

19 Juli 2017

Hilang pada 1945, Pasangan Ini Ditemukan 75 Tahun Kemudian

Jenazah pasangan suami istri yang hilang di Pegunungan Alpen sejak 75 tahun lalu, ditemukan terdampar di kawasan gletser di Swiss.

Baca Selengkapnya

Warga Swedia Liburan ke Luar Negeri Dua Kali Setahun

22 Mei 2017

Warga Swedia Liburan ke Luar Negeri Dua Kali Setahun

Indonesia belum banyak dikenal warga Swedia.

Baca Selengkapnya

Tiba di Indonesia Raja Swedia Tenteng Koper Sendiri

21 Mei 2017

Tiba di Indonesia Raja Swedia Tenteng Koper Sendiri

Ke Indonesia menggunakan pesawat komersial, Raja Carl XVI Gustaf dan Ratu Silvia akan ke Bandung naik kereta api dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Raja Swedia Penasaran dengan Keberagaman Budaya Indonesia

21 Mei 2017

Raja Swedia Penasaran dengan Keberagaman Budaya Indonesia

Raja Swedia Carl XVI Gustaf dan Ratu Silvia berkunjung ke Indonesia 21-24 Mei 2017.

Baca Selengkapnya