TEMPO.CO, Yerussalem - Empat tentara perempuan Israel diberi tindakan disiplin setelah berfoto menunjukkan pakaian dalamnya dan perlengkapan tempur, yang diposting di Facebook.
Militer Israel, Minggu 2 Juni 2013 mengatakan, tentara perempuan itu dihukum karena dianggap 'berperilaku tak pantas' setelah gambar itu muncul di situs berita lokal.
Gambar itu, yang diterbitkan di situs berita Israel, Walla, menunjukkan tentara perempuan Israel itu memelorotkan celana militernya untuk menunjukkan celana dalamnya dari arah belakang.
Di foto lainnya, lima tentara perempuan juga berpose dalam ruang barak militer, dengan hanya mengenakan helm dan sejumlah kecil peralatan tempur.
Walla, yang mengaburkan wajah wanita itu, mengatakan, tentara baru itu ditempatkan di sebuah pangkalan di Israel selatan.
Insiden foto seksi ini merupakan yang terbaru dalam serangkaian episode yang melibatkan tentara muda Israel di media sosial yang membuat militer akhirnya mengeluarkan teguran.
Dalam sebuah pernyataan, militer mengatakan perempuan muda itu menunjukkan perilaku tak pantas bagi tentara Israel. Komandan militer Israel memberikan hukuman setelah mereka bisa memastikan kecocokan identitas dari pelakunya.
Pernyataan itu tidak mengidentifikasi siapa saja tentara perempuan itu serta rincian hukuman yang diberikan kepada mereka. Para pejabat militer mengatakan, mereka ditegur agar tak mengulangi pelanggaran serupa.
Beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir, militer Israel mendapat hukuman disiplin karena membuat posting yang dianggap tak layak di situs media sosial. Tahun lalu, media sosial Militer Israel dicap 'rasis' setelah memasang posting gambar di Facebook wajah seorang tentara dengan tertutup lumpur yang dibawahnya tertulis 'Gaya Obama'.
Seorang tentara laki-laki Israel juga dikutuk setelah difilmkan sedang menari dengan gaya tak senonoh di dekat wanita Palestina yang ditutup matanya, dalam sebuah video yang diposting ke YouTube pada tahun 2010.
Insiden itu menyusul ditemukannya foto awal tahun itu yang menunjukkan seorang tentara perempuan Israel berpose di depan tahanan Palestina yang matanya ditutup.
Militer Israel melarang tentaranya menggunakan situs media sosial setelah foto-foto yang tak pantas ini terungkap. Larangan itu merupakan upaya untuk mencegah adanya posting memalukan di media sosial. Tapi belum jelas apakah larangan tersebut benar-benar diberlakukan.
Awal tahun ini, seorang prajurit Israel lainnya ditegur karena menulis tweet bernada anti-Palestina dan memasang foto di beberapa media sosial yang menunjukkan dirinya sedang telanjang dengan memegang pistol.
Sebagian besar laki-laki dan perempuan Yahudi di Israel diwajibkan untuk menjalani wajib militer, mulai usia 18 tahun.
dailymail.co.uk | Abdul Manan
Berita terkait
UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel
31 Januari 2022
Uni Emirat Arab berhasil mencegat sebuah rudal balistik yang ditembakkan oleh Houthi dari Yaman ketika negara Teluk itu menjamu Presiden Israel
Baca SelengkapnyaBiro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel
31 Mei 2018
Aturan pelarangan masuk Israel bagi turis berpaspor Indonesia membuat banyak tamu mempertanyakan hal tersebut.
Baca SelengkapnyaKedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem
29 Agustus 2017
Netanyahu menunjukkan ekspresi penghargaannya kepada Trump dan pemerintahannya yang selama ini memberikan dukungan kuat bagi Israel.
Baca SelengkapnyaKesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam
26 Agustus 2017
Niv, monyet dari spesies Macaque telah menghabiskan waktunya dengan menjaga, membelai, membersihkan, dan bermain dengan seekor anak ayam.
Baca SelengkapnyaGereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi
15 Agustus 2017
Pemimpin Gereja Ortodoks Yunani di Yerusalem tolak keputusan pengadilan Israel yang menyetujui penjualan properti gereja ke ke perusahaan Yahudi.
Baca SelengkapnyaIsrael akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera
7 Agustus 2017
Israel menganggap siaran berita Al Jazeera bersifat menghasut.
Baca SelengkapnyaSensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel
26 Juli 2017
Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.
Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza
24 Juli 2017
Tank milik Israel menyerang pos pemantau milik Hamas di Gaza, Senin, 24 Juli 2017, sebagai balasan atas tembakan rudal dari arah perbatasan Palestina.
Baca SelengkapnyaIsrael Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza
14 Mei 2017
Trump akan tiba di Yerusalem pada 22 Mei 2017 untuk membicarakan masalah perdamaian antara Israel dan Palestina.
Baca SelengkapnyaBahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel
9 Mei 2017
Sejumlah menteri dalam kabinet Israel menyetujui RUU kontroversial yang akan menghapus status bahasa Arab sebagai bahasa resmi Israel.
Baca Selengkapnya