TEMPO.CO, Amsterdam - Kota Amsterdam berhias menjelang penobatan Pangeran Willem-Alexander sebagai raja baru. Warna oranye bertebaran di seluruh penjuru kota.
Ratusan warga mulai berkemah di Dam Square, yang lokasinya hanya sepelemparan batu dari istana tempat Beatrix akan turun takhta. "Kami bermalam di sini karena kami ingin pemandangan langsung ke arah balkon," kata Reina Reyes, warga Venezuela yang telah tinggal di Belanda selama satu dekade.
"Kami adalah fan bangsawan Belanda, dan fakta bahwa Maxima berasal dari Amerika Selatan juga istimewa bagi kami," kata Reyes, yang mengenakan pakaian oranye terang dan mahkota oranye bertuliskan nama "Maxima". Asarubal, suaminya, mengenakan pakaian oranye, warna resmi kerajaan Belanda.
Pangeran Willem-Alexander, 46 tahun, dan istrinya, Putri Maxima, 41 tahun, beserta tiga anak perempuan mereka disambut sorakan penonton dan pers di Nieuwe Kerk, Amsterdam, untuk gladi resik persiapan pelantikannya. Gereja tua berusia 600 tahun akan menjadi saksi penobatannya sebagai raja Belanda pertama dalam kurun waktu lebih dari 120 tahun setelah lengsernya sang ibu, Ratu Beatrix, yang kini berusia 75 tahun.
Dalam pidato perpisahannya yang disiarkan secara langsung di seluruh televisi di Belanda, Beatrix menyatakan, kerajaan menjunjung tinggi pengabdian kepada rakyat. "Bukan kekuasaan, maupun kemauan pribadi, maupun otoritas turun-temurun, tetapi keinginan untuk melayani masyarakatlah yang memberikan substansi pada monarki kontemporer," katanya. Ia menyatakan, Willem-Alexander akan berdiri di atas semua aliansi politik dan kelompok kepentingan setelah menjadi raja.
Upacara pelantikan akan dihadiri oleh wakil kerajaan di seluruh dunia, termasuk Pangeran Charles dari Inggris; Pangeran Felipe dari Spanyol; dan Pangeran Naruhito dan istrinya, Putri Mahkota Masako, dari Jepang.
Pihak berwenang pada hari Senin menutup wilayah udara Amsterdam untuk pesawat sipil selama tiga hari dan mengeluarkan perintah tegas yang melarang penggunaan drone pada hari Selasa, dengan penembak jitu di atap gedung bertingkat untuk memantau situasi. Sebanyak 10 ribu polisi dikerahkan, termasuk anjing pelacak.
Diperkirakan, sebanyak 25 ribu rakyat Belanda akan memadati jalan-jalan yang dilewati iring-iringan keluarga kerajaan. "Kami akan melakukan segalanya untuk memastikan bahwa orang dapat menikmati acara ini dengan aman," kata Wali Kota Amsterdam, Eberhard van der Laan, pada konferensi pers Minggu malam.
GLOBAL POST | TRIP B
Berita terkait
Ada Ancaman Teror, Konser Band Allah-Lass di Rotterdam Dibatalkan
24 Agustus 2017
Konser band rock Allah-Lass di Rotterdam, Belanda batal setelah ada laporan ancaman teror dari kepolisian Spanyol
Baca SelengkapnyaMobil Tabrak Pejalan Kaki di Stasiun Amsterdam, Dua Orang Kritis
11 Juni 2017
Sebuah mobil menabrak delapan pejalan kaki di siatsiun kereta utama Amsterdam, Belanda
Baca SelengkapnyaRaja Belanda 21 Tahun Kopilot Pesawat, Penumpang Tak Pernah Kenal
18 Mei 2017
Raja Belanda, Willem-Alexander ternyata sudah 21 tahun menjadi kopilot pesawat komersial, serunya penumpang pesawat tak mengenalinya.
Baca SelengkapnyaPartai Anti-Islam Belanda Ingin Berkoalisi dengan Pemenang Pemilu
17 Maret 2017
Politisi anti-Muslim sekaligus pemimpin Partai Kebebasan Belanda, Geert Wilders siap masuk pemerintahan baru yang dipimpin Mark Rutte.
Baca SelengkapnyaBuntut Perseteruan, Turki Kembalikan 40 Sapi ke Belanda
16 Maret 2017
Ketua Asosiasi Produsen-Produsen Daging Merah Turki, Bulent Tunc mengatakan bahwa pihaknya siap mengirim kembali sekitar 40 ekor sapi ke Belanda.
Baca SelengkapnyaMenang Pemilu, Rutte Berkoalisi Susun Pemerintahan Baru Belanda
16 Maret 2017
Mark Rutte, pemenang pemilu Belanda, diperkirakan akan berkoalisi dengan Partai Demokrat dan D66 dalam membentuk pemerintahan.
Baca SelengkapnyaDi Kampung Halaman, Pemimpin Anti-Islam Belanda Ini Tak Disukai
16 Maret 2017
Warga Venlo berharap pemimpin anti-Islam Belanda, Geert Wilders, tak terpilih menjadi perdana menteri.
Baca SelengkapnyaGeert Wilder Akui Kalah dan Ucapkan Selamat ke PM Rutte
16 Maret 2017
Wilders menjanjikan akan menjadi oposisi yang tegas dan kritis jika partainya tidak diajak berkoalisi.
Wilders Kalah di Pemilu, Rutte: Stop untuk Populisme yang Salah
16 Maret 2017
Perdana Menteri Mark Rutte menegaskan Belanda ingin tetap sebagai negara yang aman, stabil dan makmur.
Baca SelengkapnyaUnggul atas Wilders, Partai Mark Rutte Menang di Pemilu Belanda
16 Maret 2017
Partai Mark Rutte menang dengan 31 kursi, unggul atas partai pimpinan Geert Wilders yang dapat 19 kursi.
Baca Selengkapnya