Sambut Raja Baru, Amsterdam Berubah Jadi Oranye  

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Selasa, 30 April 2013 07:41 WIB

Pangeran pewaris tahta Belanda Willem-Alexander (kanan), istrinya Putri Maxima dan Ratu Beatrix (tengah) tiba di acara gala makan malam yang diadakan malam sebelum upacara turun tahta Ratu dan inaugurasi penggantinya, Raja Willem-Alexander, di Rijksmuseum, Amsterdam, Belanda, Senin (29/4). REUTERS/Robin Utrecht/Pool

TEMPO.CO, Amsterdam - Kota Amsterdam berhias menjelang penobatan Pangeran Willem-Alexander sebagai raja baru. Warna oranye bertebaran di seluruh penjuru kota.

Ratusan warga mulai berkemah di Dam Square, yang lokasinya hanya sepelemparan batu dari istana tempat Beatrix akan turun takhta. "Kami bermalam di sini karena kami ingin pemandangan langsung ke arah balkon," kata Reina Reyes, warga Venezuela yang telah tinggal di Belanda selama satu dekade.

"Kami adalah fan bangsawan Belanda, dan fakta bahwa Maxima berasal dari Amerika Selatan juga istimewa bagi kami," kata Reyes, yang mengenakan pakaian oranye terang dan mahkota oranye bertuliskan nama "Maxima". Asarubal, suaminya, mengenakan pakaian oranye, warna resmi kerajaan Belanda.

Pangeran Willem-Alexander, 46 tahun, dan istrinya, Putri Maxima, 41 tahun, beserta tiga anak perempuan mereka disambut sorakan penonton dan pers di Nieuwe Kerk, Amsterdam, untuk gladi resik persiapan pelantikannya. Gereja tua berusia 600 tahun akan menjadi saksi penobatannya sebagai raja Belanda pertama dalam kurun waktu lebih dari 120 tahun setelah lengsernya sang ibu, Ratu Beatrix, yang kini berusia 75 tahun.

Dalam pidato perpisahannya yang disiarkan secara langsung di seluruh televisi di Belanda, Beatrix menyatakan, kerajaan menjunjung tinggi pengabdian kepada rakyat. "Bukan kekuasaan, maupun kemauan pribadi, maupun otoritas turun-temurun, tetapi keinginan untuk melayani masyarakatlah yang memberikan substansi pada monarki kontemporer," katanya. Ia menyatakan, Willem-Alexander akan berdiri di atas semua aliansi politik dan kelompok kepentingan setelah menjadi raja.

Upacara pelantikan akan dihadiri oleh wakil kerajaan di seluruh dunia, termasuk Pangeran Charles dari Inggris; Pangeran Felipe dari Spanyol; dan Pangeran Naruhito dan istrinya, Putri Mahkota Masako, dari Jepang.

Pihak berwenang pada hari Senin menutup wilayah udara Amsterdam untuk pesawat sipil selama tiga hari dan mengeluarkan perintah tegas yang melarang penggunaan drone pada hari Selasa, dengan penembak jitu di atap gedung bertingkat untuk memantau situasi. Sebanyak 10 ribu polisi dikerahkan, termasuk anjing pelacak.

Diperkirakan, sebanyak 25 ribu rakyat Belanda akan memadati jalan-jalan yang dilewati iring-iringan keluarga kerajaan. "Kami akan melakukan segalanya untuk memastikan bahwa orang dapat menikmati acara ini dengan aman," kata Wali Kota Amsterdam, Eberhard van der Laan, pada konferensi pers Minggu malam.

GLOBAL POST | TRIP B

Berita terkait

Ada Ancaman Teror, Konser Band Allah-Lass di Rotterdam Dibatalkan

24 Agustus 2017

Ada Ancaman Teror, Konser Band Allah-Lass di Rotterdam Dibatalkan

Konser band rock Allah-Lass di Rotterdam, Belanda batal setelah ada laporan ancaman teror dari kepolisian Spanyol

Baca Selengkapnya

Mobil Tabrak Pejalan Kaki di Stasiun Amsterdam, Dua Orang Kritis

11 Juni 2017

Mobil Tabrak Pejalan Kaki di Stasiun Amsterdam, Dua Orang Kritis

Sebuah mobil menabrak delapan pejalan kaki di siatsiun kereta utama Amsterdam, Belanda

Baca Selengkapnya

Raja Belanda 21 Tahun Kopilot Pesawat, Penumpang Tak Pernah Kenal

18 Mei 2017

Raja Belanda 21 Tahun Kopilot Pesawat, Penumpang Tak Pernah Kenal

Raja Belanda, Willem-Alexander ternyata sudah 21 tahun menjadi kopilot pesawat komersial, serunya penumpang pesawat tak mengenalinya.

Baca Selengkapnya

Partai Anti-Islam Belanda Ingin Berkoalisi dengan Pemenang Pemilu

17 Maret 2017

Partai Anti-Islam Belanda Ingin Berkoalisi dengan Pemenang Pemilu

Politisi anti-Muslim sekaligus pemimpin Partai Kebebasan Belanda, Geert Wilders siap masuk pemerintahan baru yang dipimpin Mark Rutte.

Baca Selengkapnya

Buntut Perseteruan, Turki Kembalikan 40 Sapi ke Belanda

16 Maret 2017

Buntut Perseteruan, Turki Kembalikan 40 Sapi ke Belanda

Ketua Asosiasi Produsen-Produsen Daging Merah Turki, Bulent Tunc mengatakan bahwa pihaknya siap mengirim kembali sekitar 40 ekor sapi ke Belanda.

Baca Selengkapnya

Menang Pemilu, Rutte Berkoalisi Susun Pemerintahan Baru Belanda

16 Maret 2017

Menang Pemilu, Rutte Berkoalisi Susun Pemerintahan Baru Belanda

Mark Rutte, pemenang pemilu Belanda, diperkirakan akan berkoalisi dengan Partai Demokrat dan D66 dalam membentuk pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Di Kampung Halaman, Pemimpin Anti-Islam Belanda Ini Tak Disukai

16 Maret 2017

Di Kampung Halaman, Pemimpin Anti-Islam Belanda Ini Tak Disukai

Warga Venlo berharap pemimpin anti-Islam Belanda, Geert Wilders, tak terpilih menjadi perdana menteri.

Baca Selengkapnya

Geert Wilder Akui Kalah dan Ucapkan Selamat ke PM Rutte

16 Maret 2017

Geert Wilder Akui Kalah dan Ucapkan Selamat ke PM Rutte

Wilders menjanjikan akan menjadi oposisi yang tegas dan kritis jika partainya tidak diajak berkoalisi.

Baca Selengkapnya

Wilders Kalah di Pemilu, Rutte: Stop untuk Populisme yang Salah

16 Maret 2017

Wilders Kalah di Pemilu, Rutte: Stop untuk Populisme yang Salah

Perdana Menteri Mark Rutte menegaskan Belanda ingin tetap sebagai negara yang aman, stabil dan makmur.

Baca Selengkapnya

Unggul atas Wilders, Partai Mark Rutte Menang di Pemilu Belanda

16 Maret 2017

Unggul atas Wilders, Partai Mark Rutte Menang di Pemilu Belanda

Partai Mark Rutte menang dengan 31 kursi, unggul atas partai pimpinan Geert Wilders yang dapat 19 kursi.

Baca Selengkapnya