Korut Minta Staf Kedutaan Asing Mengungsi

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Sabtu, 6 April 2013 08:16 WIB

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengawasi daerah Korea Selatan dari pos militer di pulau Jangjae, di sektor Barat Daya perbatasan Korea Utara dan Korea Selatan, pada 7 Maret 2013. AP/KCNA via KNS

TEMPO.CO, Seoul - Korea Utara memperingatkan semua kedutaan asing di Pyongyang bahwa mereka tidak dapat menjamin keselamatan dari ancaman konflik setelah 10 April. Mereka menyarankan untuk mempertimbangkan menarik staf mereka keluar dari ibukota negara itu, Pyongyang.

Pesan terhadap para diplomat datang menyusul ketegangan di wilayah tersebut yang terus meningkat. Sebelumnya Korut mengancam akan memulai perang nuklir dengan Amerika Serikat dan segera menyerang Korea Selatan.

Kantor berita Korea Selatan Yonhap mengutip sumber militer Seoul yang mengatakan dua rudal Musudan telah diposisikan pada peluncurnya di pantai timur Korea Utara. Rudal itu diyakini memiliki kisaran jarak minimal 1.875 mil, mampu menjangkau Korea Selatan dan Jepang dan mungkin wilayah AS di Guam di Samudra Pasifik.

Korea Selatan bereaksi terhadap aktivitas rudal dengan mengerahkan dua kapal perang yang berkemampuan mencegat dan menghancurkan rudal balistik. AS juga telah mengerahkan armada pencegat rudal dan kapal perang ke wilayah tersebut.

Di Washington, para pejabat bersikap tenang, dengan mengatakan Gedung Putih dan Pentagon tak yakin setiap ancaman Korut terhadap AS atau sekutu-sekutunya sudah dekat. Seperti diberitakan Guardian, mereka menganggap hal itu sebagai bentuk retorika Pyongyang.

Kementerian Luar Negeri Inggris menolak peringatan kedutaan dan menyatakan mereka tidak berniat mengevakuasi stafnya. "Kedutaan Inggris di Pyongyang menerima komunikasi dari pemerintah Korea Utara pagi ini mengatakan bahwa pemerintah Korea Utara tidak akan mampu menjamin keamanan kedutaan dan organisasi internasional di negara itu," kata pernyataan mereka.

Mereka menegaskan, Korea Utara memiliki tanggung jawab di bawah Wina konvensi untuk melindungi misi diplomatik. "Kami percaya bahwa mereka telah mengambil langkah ini sebagai bagian dari retorika mereka. Kami sedang mempertimbangkan langkah selanjutnya, termasuk perubahan travel warning kami," katanya.

Hal yang sama juga ditegaskan kedutaan Rusia. Juru bicara kedutaan Rusia di Pyongyang, Denis Samsonov, mengatakan Rusia tidak berencana untuk mengevakuasi pada tahap ini karena tidak ada tanda-tanda ketegangan di ibukota Korea Utara.

GUARDIAN | TRIP B

Berita terkait

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.

Baca Selengkapnya

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.

Baca Selengkapnya

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini

Baca Selengkapnya

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.

Baca Selengkapnya

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.

Baca Selengkapnya

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.

Baca Selengkapnya