TEMPO.CO, Seoul - Korea Utara memperingatkan semua kedutaan asing di Pyongyang bahwa mereka tidak dapat menjamin keselamatan dari ancaman konflik setelah 10 April. Mereka menyarankan untuk mempertimbangkan menarik staf mereka keluar dari ibukota negara itu, Pyongyang.
Pesan terhadap para diplomat datang menyusul ketegangan di wilayah tersebut yang terus meningkat. Sebelumnya Korut mengancam akan memulai perang nuklir dengan Amerika Serikat dan segera menyerang Korea Selatan.
Kantor berita Korea Selatan Yonhap mengutip sumber militer Seoul yang mengatakan dua rudal Musudan telah diposisikan pada peluncurnya di pantai timur Korea Utara. Rudal itu diyakini memiliki kisaran jarak minimal 1.875 mil, mampu menjangkau Korea Selatan dan Jepang dan mungkin wilayah AS di Guam di Samudra Pasifik.
Korea Selatan bereaksi terhadap aktivitas rudal dengan mengerahkan dua kapal perang yang berkemampuan mencegat dan menghancurkan rudal balistik. AS juga telah mengerahkan armada pencegat rudal dan kapal perang ke wilayah tersebut.
Di Washington, para pejabat bersikap tenang, dengan mengatakan Gedung Putih dan Pentagon tak yakin setiap ancaman Korut terhadap AS atau sekutu-sekutunya sudah dekat. Seperti diberitakan Guardian, mereka menganggap hal itu sebagai bentuk retorika Pyongyang.
Kementerian Luar Negeri Inggris menolak peringatan kedutaan dan menyatakan mereka tidak berniat mengevakuasi stafnya. "Kedutaan Inggris di Pyongyang menerima komunikasi dari pemerintah Korea Utara pagi ini mengatakan bahwa pemerintah Korea Utara tidak akan mampu menjamin keamanan kedutaan dan organisasi internasional di negara itu," kata pernyataan mereka.
Mereka menegaskan, Korea Utara memiliki tanggung jawab di bawah Wina konvensi untuk melindungi misi diplomatik. "Kami percaya bahwa mereka telah mengambil langkah ini sebagai bagian dari retorika mereka. Kami sedang mempertimbangkan langkah selanjutnya, termasuk perubahan travel warning kami," katanya.
Hal yang sama juga ditegaskan kedutaan Rusia. Juru bicara kedutaan Rusia di Pyongyang, Denis Samsonov, mengatakan Rusia tidak berencana untuk mengevakuasi pada tahap ini karena tidak ada tanda-tanda ketegangan di ibukota Korea Utara.
GUARDIAN | TRIP B
Berita terkait
Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day
6 Februari 2021
Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.
Baca SelengkapnyaEks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir
3 Februari 2021
Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.
Baca SelengkapnyaEks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan
25 Januari 2021
Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.
Baca SelengkapnyaKim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan
20 Januari 2021
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.
Baca SelengkapnyaTahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya
2 Januari 2021
Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.
Baca SelengkapnyaTujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya
12 Desember 2020
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini
Baca SelengkapnyaCina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un
2 Desember 2020
Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.
Baca SelengkapnyaPeretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca
30 November 2020
Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaCegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan
29 November 2020
Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.
Baca SelengkapnyaMiliter Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze
23 November 2020
'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.
Baca Selengkapnya