TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pimpinan Ikhwanul Muslimin Mesir Dr. Mohamed Habib mengucapkan selamat Natal kepada umat Kristiani. Ini bukan kali pertama Habib mengucapkan selamat natal. Pernyataan itu kerap disampaikan menjelang perayaan kelahiran Yesus Kristus tiap 25 Desember.
Habib mengucapkan selamat Hari Raya Natal dengan harapan dapat membawa kegembiraan dan kedamaian bagi seluruh umat Kristiani di dunia. “Kami berharap umat Kristiani dapat memiliki peran aktif dalam menegakkan keadilan dan kebebasan di manapun, khususnya hak kebebasan dan kemerdekaan penduduk Palestina,” katanya di sebuah rilis media Natal pada tahun 2008.
Ia juga mengajak seluruh umat Kristiani dari belahan dunia Barat dan Timur, untuk menjadi bagian dari perjuangan politik dan sosial di negara masing-masing. Perjuangan itu, menurut Habib, dapat dilakukan dengan cara menghidupkan kembali etika moral dan religius. “Itu akan membuat dunia menjadi tempat hidup yang lebih baik bagi semua orang,” kata dia.
Fatwa MUI itu dikeluarkan pada 1981 di era kepemimpinan Prof Dr Buya Hamka. Fatwa tersebut fokus pada haramnya mengikuti perayaan dan kegiatan Natal, serta agar umat Islam tidak terjerumus kepada syubhat dan larangan Allah.
Oleh karena itu, menurut MUI, dalam hari-hari perayaan Natal yang dijalankan umat Kristen, umat Islam cukup memberikan sikap toleran, yakni membiarkan umat Kristen merayakannya dan tidak mengganggunya. Beragam tokoh menanggapi fatwa yang disampaikan MUI. Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla misalnya, tetap mengucapkan selamat Natal bagi umat Kristiani.
Simak Rekayasa Lalu Lintas Arus Mudik dan Balik Tahun Baru 2024
29 Desember 2023
Simak Rekayasa Lalu Lintas Arus Mudik dan Balik Tahun Baru 2024
Pengaturan lalu lintas ini berupa pembatasan operasional angkutan barang di jalan tol dan non tol, serta sistem jalur dan lajur pasang surut atau contraflow.