TEMPO.CO, Cape Town - Presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan, Nelson Mandela, dirawat di rumah sakit militer setelah menderita infeksi paru-paru. Demikian siaran pers kantor kepresidenan, Senin, 10 Desember 2012.
Koresponden BBC, Andrew Harding, melaporkan dari Johannesburg mengenai kondisi Mandela yang lemah akibat infeksi paru-paru dan menimbulkan kecemasan berbagai pihak. Dia dilarikan ke rumah sakit pada Sabtu, 8 Desember 2012, dari rumahnya di Desa Qunu di Provinsi Eastern Cape.
Pengumuman kantor kepresidenan soal penyakit Mandela merupakan informasi resmi pertama mengenai kondisi kesehatan pria berusia 94 tahun itu.
Setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan, menurut juru bicara kepresidenan Mac Maharaj, paru-paru Mandela kambuh. "Tapi beliau merespons dengan baik perawatan ini," ujar Maharaj.
Bekas presiden ini sangat dhormati baik di dalam maupun luar negeri atas perjuangannya melawan penguasa minoritas kulit putih sebelum memenangi kursi presiden dalam pemilihan umum demokratis pertama di negaranya pada 1994.
Mandela terakhir kali dirawat di rumah sakit pada Februari 2012 akibat ada masalah di bagian perut. Pada januari 2011, dia mengalami infeksi dada serius. Sementara saat mendekam dalam penjara pada 1980-an, Mandela didiagnosis terkena penyakit tuberkulosis (TBC).
Ahmed Kathrada, Aktivis Anti-Apartheid Afrika Selatan, Wafat
28 Maret 2017
Ahmed Kathrada, Aktivis Anti-Apartheid Afrika Selatan, Wafat
Aktivis anti-apartheid Afrika Selatan, Ahmed Kathrada, yang pernah dipenjara selama 26 tahun bersama Nelson Mandela, meninggal Selasa pagi, 28 Maret 2017.