Kehidupan Jalur Gaza Mulai Normal

Reporter

Editor

Grace gandhi

Sabtu, 24 November 2012 07:51 WIB

Seorang pemuda Palestina melempar batu ke tentara Israel yang membalas dengan gas air mata di Ofer, Tepi Barat, (18/11). Para pemuda Palestina memprotes penyerangan Israel ke Jalur Gaza. AP/Majdi Mohammed

TEMPO.CO, Kota Gaza - Ahmed Zaqout, 32 tahun, memandang sedih toko komputer miliknya di Jalan Omar Al-Mukhtar, Jalur Gaza, Palestina, Kamis lalu. Rak pajangan hancur, komputer dan laptop pecah, sementara cakram padat berserakan di mana-mana. Seperti sebagian besar warga Jalur Gaza lainnya, Zaqout baru berani ke luar rumah dan mendatangi tokonya setelah delapan hari Israel membombardir wilayah itu dengan roket dan rudal.

Pada Rabu lalu, Israel dan kelompok pejuang Palestina di Gaza mencapai kesepakatan gencatan senjata yang diperantarai Mesir. Kementerian Kesehatan Hamas, yang menguasai Gaza, mengatakan konflik dan adu tembakan rudal sejak 14 November lalu telah merenggut 164 nyawa warga Jalur Gaza dan enam warga Israel.

"Kerugian saya tak ada artinya dibandingkan dengan mereka yang kehilangan keluarga mereka," kata Zaqout kepada Xinhua. "Dalam dua hari, kami akan memulai kembali usaha. Ini adalah Jalur Gaza, tempat kehidupan tidak pernah berakhir."

Tepat di seberang toko Zaqout, satu kompleks kantor sipil pemerintah Hamas musnah dihantam enam bom dari pesawat F16 Israel. Namun gencatan senjata membuat kehidupan kembali menggeliat di Gaza. Toko-toko dan rumah makan kembali dibuka. Jalan-jalan yang sepekan terakhir hanya diisi ambulans dan kendaraan tempur mulai banyak dilalui warga yang lalu-lalang.

Israel akhirnya setuju menghentikan serangan, baik dari udara, darat, maupun laut. Israel juga dikabarkan akan melonggarkan aturan bagi warga dan bahan makanan yang masuk ke Jalur Gaza meski blokade masih diberlakukan. Di sisi Palestina, kelompok Hamas akan menghentikan peluncuran roket ke wilayah Israel, termasuk menyerang personel tentara Israel di perbatasan.

Namun Jumat kemarin, seorang warga Palestina tewas ditembak tentara Israel. Anwar Qdeih, 23 tahun, ditembak di bagian kepala di dekat tembok pembatas. Keluarga Qdeih mengatakan, ia berusaha mengibarkan bendera Hamas di wilayah terlarang sehingga ditembak tentara.

Meski terjadi insiden, Profesor Gabriel Ben-Dor dari Universitas Haifa mengatakan gencatan senjata ini akan bertahan lama karena menyentuh banyak kepentingan. "Bagi Israel, gencatan senjata akan memberi keamanan bagi penduduk di selatan (Israel) dan memberi kesempatan bagi militer untuk mengembangkan persenjataan anti-roket," ujarnya.

"Adapun untuk Hamas, ini memberi mereka legitimasi, pengakuan dunia internasional, dan dukungan makin besar. Perang ini bisa mereka jual sebagai sukses mereka atas Israel," Ben-Dor menambahkan.

Baik Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu maupun kelompok Hamas mengatakan siap menghormati gencatan senjata. Namun keduanya tetap melontarkan ancaman kembali melakukan serangan jika salah satu pihak melanggar perjanjian.

“Pertempuran melawan musuh belum berakhir,” kata seorang pejuang dari Brigade Al-Quds yang mengenakan topeng saat konferensi pers di Kota Gaza, kemarin. “Kami bertempur untuk melindungi warga. Dan itu belum akan berhenti.”

REUTERS | XINHUA | HURRIYET | RAJU FEBRIAN


Terpopuler:
E-mail Internal Ungkap Detail Pemakaman Bin Laden

Israel Mundur, Hamas Klaim Kemenangan

Laporan dari Suriah, Dapat Tasbih dari Gerilyawan

Laporan dari Turki, Selimut Hilang di Perbatasan

Laporan dari Suriah, Teh Penyelundup di Kafe Turki

Bendera Israel Digilas Ratusan Mobil di Bandung

Ingin Perbesar dengan Zaitun, ''Mr P'' Malah Hilang

Patung Liberty Tertutup untuk Umum

Berita terkait

Lee Young Ae Donasikan 50 Juta Won untuk Bantu Anak-anak di Gaza

22 November 2023

Lee Young Ae Donasikan 50 Juta Won untuk Bantu Anak-anak di Gaza

Donasi dari Lee Young Ae akan diberikan untuk mendukung perawatan medis bagi anak-anak di zona konflik jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Dikritik Bersikap Netral Atas Konflik Gaza, Selena Gomez Akan Tinggalkan Instagram

3 November 2023

Dikritik Bersikap Netral Atas Konflik Gaza, Selena Gomez Akan Tinggalkan Instagram

Selena Gomez menghapus akun Instagram-nya, setelah dikritik karena komentarnya mengenai konflik Gaza

Baca Selengkapnya

Elon Musk Belum Bisa Pasok Internet ke Gaza Lewat Starlink, Mengapa?

31 Oktober 2023

Elon Musk Belum Bisa Pasok Internet ke Gaza Lewat Starlink, Mengapa?

Meskipun layanan telekomunikasi telah pulih di Gaza, seruan untuk bantuan internet Starlink milik Elon Musk terus berlanjut.

Baca Selengkapnya

Keadaan Warga dan Infrastruktur di Jalur Gaza dan Israel Setelah 8 Hari Konflik

16 Oktober 2023

Keadaan Warga dan Infrastruktur di Jalur Gaza dan Israel Setelah 8 Hari Konflik

Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, Jalur Gaza Utara merupakan salah satu bangunan yang hancur dengan kerusakan paling parah pada stasiun oksigen.

Baca Selengkapnya

Sudah Lewat 8 Hari Konflik Hamas Vs Israel di Jalur Gaza dalam Angka

16 Oktober 2023

Sudah Lewat 8 Hari Konflik Hamas Vs Israel di Jalur Gaza dalam Angka

Bagaimana keadaan masyarakat dalam konflik Hamas vs Israel di Jalur Gaza? Korban jiwa dari sipil terus bertambah.

Baca Selengkapnya

Israel Blokade Total Jalur Gaza, Bagaimana Kelangsungan Hidup Warga Gaza?

13 Oktober 2023

Israel Blokade Total Jalur Gaza, Bagaimana Kelangsungan Hidup Warga Gaza?

Blokade total yang dilakukan oleh Israel semakin membuat puluhan ribu warga Jalur Gaza sengsara

Baca Selengkapnya

Israel Blokade Total Jalur Gaza, Apa yang Dilakukannya?

13 Oktober 2023

Israel Blokade Total Jalur Gaza, Apa yang Dilakukannya?

Dalam menjalani hidupnya sehari-hari, sebagian warga Jalur Gaza juga sebenarnya bergantung pada Israel.

Baca Selengkapnya

Terjepit di Jalur Gaza

11 Oktober 2023

Terjepit di Jalur Gaza

Jutaan warga sipil di Jalur Gaza, Palestina, kini terjebak di tengah pertempuran antara antara militer Israel dan kelompok Hamas.

Baca Selengkapnya

Israel Melarang Minyak dan Gas Masuk ke Jalur Gaza

3 Agustus 2018

Israel Melarang Minyak dan Gas Masuk ke Jalur Gaza

Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman, mengeluarkan perintah pelarangan pasokan minyak dan gas masuk ke Jalur Gaza melalui Kerem Shalom.

Baca Selengkapnya

Dikepung Israel, 80 Persen Pabrik di Gaza Palestina Tutup

18 Juli 2018

Dikepung Israel, 80 Persen Pabrik di Gaza Palestina Tutup

Akibat pengepungan Israel, 80 persen pabrik di Jalur Gaza Palestina tutup atau setidaknya semaput.

Baca Selengkapnya