Maroko Blokir Kapal Belanda Pengangkut Pro-Aborsi  

Reporter

Jumat, 5 Oktober 2012 16:14 WIB

Kapal berbendera Belanda yang membawa mengangkut rombongan organisasi pro-aborsi "Women on Waves". heraldsun.com.au

TEMPO.CO, Tangier - Angkatan Laut Maroko memblokir Pelabuhan Laut Tengah yang akan disinggahi kapal Belanda, Kamis, 4 Oktober 2012 karena mengangkut rombongan organisasi pro-aborsi di negara Islam.

"Mereka memblokir pelabuhan. Kami melihat kapal perang besar di depan pelabuhan," kata Gunilla Kleiverga, seorang ginekolog, kepada AFP melalui telepon dari sebuah apartemen dekat Pelabuhan Smir, 40 kilometer sebelah timur Tangier.

"Kami membuat rencana alternatif. Kami meminta wartawan datang ke pelabuhan pada pukul 20.00 malam (waktu setempat), yaitu ketika kapal tiba," ujarnya. Seorang juru foto AFP mengatakan, polisi mencegah wartawan mendekati pelabuhan.

Women on Waves, sebuah kelompok organisasi perjalanan Belanda, sedang gencar berkampanye kepada kaum hawa mengenai "aborsi aman secara medis". Organisasi ini berkunjung ke Maroko untuk berdiskusi dan memperkenalkan program aborsi. Mereka juga menyediakan jalur hotline untuk tanya jawab.

Kleiverga mengatakan, kendati ilegal, angka aborsi di Maroko mencapai 700 orang saban hari. Hal itu dilakukan oleh kaum wanita dengan cara yang membahayakan dan kadang-kadang berakibat fatal.

Pada Rabu, 3 Oktober 2012, Menteri Kesehatan Maroko mengumumlan bahwa kapal Belanda tersebut dilarang beroperasi di Maroko dan meminta instansi terkait mencegah kapal tersebut merapat.

"Menteri tak pernah mengizinkan dan meminta instansi terkait menerapkan aturan sesuai hukum yang berlaku," demikian pernyataan yang dikeluarkan kantor Kementerian Kesehatan.

Namun, Kleiverga bersikeras bahwa kapal tidak akan membatalkan (kunjungan) dan akan memberikan pengobatan kepada perempuan Maroko. "Bila perlu kami membawa kaum perempuan ke perbatasan laut Maroko. Kami hanya memberikan pengobatan kepada wanita di perairan internasional. Kami berada di atas kapal Belanda tempat hukum Belanda diterapkan. Tentu saja kami (akan) menaati hukum Maroko dan kami tidak akan melakukan aborsi di Maroko," Kleiverga menjelaskan.

Pada 11 tahun silam, kapal Women on Waves mengunjungi Irlandia, Polandia, Portugal, dan Spanyol. Kunjungan tersebut mendapatkan protes dari kelompok anti-aborsi.

Kali ini kunjungan Women in Waves juga mendapatkan protes dari organisasi pemuda Gerakan Alternatif untuk Kebebasan Invidu (MALI).

"Hukum Maroko melarang aborsi. Identitas rakyat Maroko adalah religius yang melarang melakukannya sesuai dengan ajaran Islam. Oleh karena itu, pemerintah tak bisa mengizinkan kapal ini datang ke Maroko," kara Abdelmalik Zaza, seorang pengacara seperti dikutip Al-Tajdid, koran milik partai berkuasa PJD.

AL AKHBAR | CHOIRUL

Berita terkait

Polisi Bongkar Praktik Aborsi Ilegal di Bekasi, Pelaku Cuma Tenaga Kebersihan

10 Februari 2021

Polisi Bongkar Praktik Aborsi Ilegal di Bekasi, Pelaku Cuma Tenaga Kebersihan

Dalam menjalankan praktik aborsi ilegal ini, pasangan suami istri tersebut memasang tarif Rp 5 juta.

Baca Selengkapnya

RS Tanggapi Sanksi Pencabutan Izin jika Lakukan Aborsi Ilegal

6 Februari 2021

RS Tanggapi Sanksi Pencabutan Izin jika Lakukan Aborsi Ilegal

Dalam RPP tentang Penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan pasal 42 disebutkan aborsi ilegal salah satu yang dapat membuat izin rumah sakit dicabut.

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Menolak Aturan Aborsi di Polandia Masuk Hari Ketiga

30 Januari 2021

Unjuk Rasa Menolak Aturan Aborsi di Polandia Masuk Hari Ketiga

Unjuk rasa di Polandia menolak aturan pembatasan aborsi di Polandia masuk hari ketiga.

Baca Selengkapnya

Polandia Melarang Aborsi Janin Cacat

28 Januari 2021

Polandia Melarang Aborsi Janin Cacat

Lewat aturan baru, melakukan aborsi karena janin cacat sekarang tidak diperbolehkan lagi di Polandia.

Baca Selengkapnya

Sah, Argentina Legalkan Aborsi

31 Desember 2020

Sah, Argentina Legalkan Aborsi

Legalisasi aborsi ini dinilai memberikan kemenangan bagi aktivis perempuan meski ada keberatan dari Gereja Katolik.

Baca Selengkapnya

Argentina Selangkah Lagi Legalkan Aborsi

12 Desember 2020

Argentina Selangkah Lagi Legalkan Aborsi

Majelis Rendah Argentina resmi menyetujui rancangan undang-undang (RUU) tentang legalisasi aborsi. RUU ini selanjutnya akan dibahas di tingkat senat

Baca Selengkapnya

Tiga Hari Dirawat di RS Polri, Tersangka Kasus Aborsi Dokter Sarsanto Meninggal

30 September 2020

Tiga Hari Dirawat di RS Polri, Tersangka Kasus Aborsi Dokter Sarsanto Meninggal

Klinik aborsi dokter Sarsanto beroperasi sejak Januari 2019. Menurut catatan polisi, hingga 10 April 2020 klinik itu telah menggugurkan 2.638 janin.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Calo Gaet Pasien Aborsi dan Keruk Keuntungan

27 September 2020

Cara Kerja Calo Gaet Pasien Aborsi dan Keruk Keuntungan

Tingginya keuntungan yang diperoleh ini membuat para calo berusaha semaksimal mungkin mempromosikan klinik aborsi.

Baca Selengkapnya

Bisnis Aborsi Ilegal Makin Menggurita, Polda Metro Jaya: Kami Akan Bongkar

26 September 2020

Bisnis Aborsi Ilegal Makin Menggurita, Polda Metro Jaya: Kami Akan Bongkar

Wakil Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Jean Calvijn Simanjuntak mengatakan bisnis aborsi ilegal saat ini sudah makin menggurita.

Baca Selengkapnya

Polisi: Proses Aborsi di Klinik Percetakan Negara Hanya Lima Menit

25 September 2020

Polisi: Proses Aborsi di Klinik Percetakan Negara Hanya Lima Menit

Polisi mengatakan proses aborsi di Klinik Aborsi Ilegal di Percetakan Negara III, Senen, Jakarta Pusat sangat singkat.

Baca Selengkapnya