5 WNI Tewas Di Tembak Polisi Malaysia

Rabu, 12 September 2012 23:34 WIB

Aktivis Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera) berunjukrasa di depan markas Bendera Jakarta Pusat, Minggu (29/04). Bendera mendesak pemerintah Indonesia memberikan protes keras terhadap kematian tiga TKI yang ditembak Polisi Malaysia. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Batam - Fitria Susanti menyatakan sebanyak lima Warga Negara Indonesia tewas ditembak Polisi Diraja Malaysia. Kelima orang itu adalah Osnan, Hamid, Diden, Noh, dan Joni.

Fitria menduga organ tubuh korban telah diambil untuk diperjualbelikan. “Ini bekas sayatan, jadi pasti hati dan paru-paru diambil,” kata Fitria, istri Osnan, yang menjadi korban penembakan tersebut, Rabu, 12 September 2012.

Osnan bekerja di Malaysia sebagai pemetik buah kelapa sawit. Biasanya Osnan selalu pulang ke Batam setiap hari sebab waktu tempuh Batam-Johor Bahru hanya dua jam.

Kecurigaan Fitria muncul saat sudah tiga bulan suaminya tak pulang. “Lebaran saja tidak pulang,” katanya. Oleh karena itu ia menghubungi teman di negeri jiran itu dan mendapat kabar bahwa Osnan tewas ditembak polisi.

Polisi diduga menembak kelima orang WNI karena dituduh melakukan perampokan. Noh dan Joni ditembak mati oleh Polisi Diraja Malaysia karena dituduh merampok di Ipoh Perak, Pulau Pinang, Malaysia.

Soal tuduhan ini, Fitria membantah suaminya seorang perampok. “Suami saya orang baik-baik, kok,” ucapnya. Mat dan Endang—kerabat Fitria--yang mengabari Osnan meninggal karena ditembak polisi ini juga tak percaya Noh merampok di Malaysia.

“Polisi Malaysia biadab,” kata Devi, istri Joni. Ia mengaku awalnya tak menganggap serius saat menerima kabar suaminya dan Osnan meninggal hari Jumat pekan lalu.

Baik Fitria dan Devi berharap pemerintah Indonesia mencari kejelasan mengapa polisi Diraja Malaysia tega menembak WNI yang bekerja di sana. Sebab ia sendiri tak mungkin pergi ke Malaysia dengan kondisi keuangan yang tak jelas setelah ditinggal mati suami. “Tolong kami, pak!” kata Fitria sambil berurai air mata, dan menggendong anaknya berusia satu setengah tahun.

Ketika hendak dikonfirmasi, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Michael Tene tak mengangkat telepon dan tak membalas pesan pendek yang dikirimkan oleh Tempo. Tempo juga belum berhasil menghubungi petugas komunikasi Kedutaan Besar Republik Indonesia di Malaysia.

RUMBADI DALLE | ANANDA BADUDU

Berita terkait

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

1 hari lalu

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, dan menewaskan satu orang

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

4 hari lalu

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di pelipis kanan dan tembus ke kiri akibat tembakan senjata api. Diduga bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

5 hari lalu

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

Brigadir RA yang tewas dengan luka tembak di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang tercatat berdinas di Polresta Manado.

Baca Selengkapnya

Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

5 hari lalu

Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

Tetangga mengenal Brigadir RA sebagai pengawal sekaligus sopir di rumah Mampang tersebut. Ia ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala.

Baca Selengkapnya

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

5 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

5 hari lalu

Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

Brigadir RA atau Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard. Dikenal rajin beribadah dan pandai bergaul.

Baca Selengkapnya

Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado

5 hari lalu

Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado

Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan menduga Brigadir RA tewas karena diduga bunuh diri. Ditemukan luka tembak di kepala.

Baca Selengkapnya

Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Keluarga dari Manado cek TKP dan CCTV

5 hari lalu

Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Keluarga dari Manado cek TKP dan CCTV

Keluarga almarhum Brigadir RA datang langsung dari Manado untuk mengecek TKP dan melihat CCTV. Ditemukan luka tembak di kepala korban.

Baca Selengkapnya

Ada Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang

5 hari lalu

Ada Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang

Polisi menemukan luka tembak di pelipis kanan kepala Brigadir RA yang tembus ke bagian kiri kepala, bahkan hingga ke atap mobil Alphard.

Baca Selengkapnya

Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

6 hari lalu

Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

Budi meminta perlindungan LPSK. Lawan pengusaha importir mesin itu diduga dibekingi jenderal.

Baca Selengkapnya