Tim Nuklir PBB Periksa Iran

Reporter

Editor

Senin, 30 Januari 2012 03:49 WIB

Tanda bahaya radiasi terpasang di area simulasi saat petugas gabungan membersihkan area yang diduga terpapar radiasi diatas Kapal Bimaskti Utama di Pelabuhan Nilam, Tanjung Perak, Surabaya (11/03). Badan Pengawas Tenaga Nuklir bersama berbagai unsur Kepolisian Daerah Jawa Timur dan Kantor Kesehatan Pelabuhan terlibat dalam Gladi Lapang Nasional Penanggulangan Kedaruratan Radiologi 2011. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO , Jakarta:-- Sebuah tim pemantau nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa kemarin pagi tiba di Teheran untuk misi selama tiga hari yang berfokus pada dugaan Iran mengembangkan senjata nuklir.

Di dalam tim itu, terdapat dua pakar senior persenjataan, yakni Jacques Baute dari Prancis dan Neville Whiting dari Afrika Selatan.

Delegasi dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) itu dipimpin oleh Wakil Direktur Jenderal Herman Nackaerts, yang bertugas di bagian file nuklir Iran. Juga terdapat Rafael Grossi, tangan kanan Ketua IAEA.

Di bandara Wina, Nackaerts mengungkapkan kepada reporter, di berharap Iran akan bekerja sama tentang semua yang menjadi sorotan. “Sehingga kami maju ke depan untuk memulai suatu dialog, yang sudah lama dinantikan," ujarnya.

Iran sangat optimistis atas kunjungan tim IAEA yang menyoroti dugaan aspek militer dari program nuklir Teheran. Kantor berita Mehr, mengutip Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi, yang tengah melawat ke Ethiopia, menyatakan, “Kami sangat optimistis atas hasil dari kunjungan delegasi IAEA ke Iran. Kami tak punya apa pun yang disembunyikan dan Iran tidak punya aktivitas-aktivitas klandestin (nuklir)."

Ketua parlemen Iran, Ali Larijani, berpesan, tim IAEA harus bekerja logis, profesional, dan teknis. “Kunjungan ini tes buat IAEA. Rute untuk kerja sama lebih jauh akan terbuka jika tim melaksanakan tugasnya secara profesional,” katanya kemarin di Teheran.

Ketegangan Iran dengan Barat meruyak bulan ini, saat Washington dan Uni Eropa memberlakukan sanksi-sanksi lebih keras mendesak Teheran memberi informasi soal program nuklirnya. Aksi itu untuk mempreteli kemampuan pengekspor terbesar kedua OPEC itu menjual minyaknya.

Pada saat yang sama, pejabat Iran memperingatkan harga minyak dunia bisa melonjak menjadi US$ 150 per barel karena Uni Eropa mengembargo impor minyak Iran. “Meskipun prediksi presisi tak bisa dibuat soal harga minyak, harga dapat meroket ke US$ 120-150 per barel di masa depan,” kata Deputi Menteri Minyak Ahmad Qalebani, kepada IRNA.

AP | REUTERS | USA TODAY | DWI ARJANTO

Dunia Terpopuler
Bertelanjang Dada, Tiga Wanita 'Serbu' di Davos

AS Akui Bin Laden Terendus Berkat Seorang Dokter

Ouoo… Pria Ini Benar-benar Jadi Tarzan

Satu Lagi Mayat Korban Costa Concordia Ditemukan

Empat Pegawai Tabloid Rupert Murdoch Ditahan

Kekerasan Terbaru di Suriah Telan 40 Nyawa

Kapal Costa Tawarkan Ganti Rugi ke Penumpangnya

Berita terkait

Iran Tangkap Jet Siluman Amerika Serikat  

4 Desember 2012

Iran Tangkap Jet Siluman Amerika Serikat  

Amerika Serikat berkali-kali menyusup ke wilayah udara Iran.

Baca Selengkapnya

Alasan Iran Tembaki Pesawat Tanpa Awak AS

9 November 2012

Alasan Iran Tembaki Pesawat Tanpa Awak AS

Iran membenarkan klaim Pentagon bahwa pesawat tanpa awak Predator milik Amerika Serikat ditembaki oleh pesawat tempur mereka.

Baca Selengkapnya

Iran Dituduh Siksa Blogger Sampai Tewas

9 November 2012

Iran Dituduh Siksa Blogger Sampai Tewas

Beheshti menulis di dalam blognya bahwa dia diancam penguasa.

Baca Selengkapnya

Rusia Tak Yakin Iran akan Serang Israel

11 Oktober 2012

Rusia Tak Yakin Iran akan Serang Israel

Ia juga menyatakan tidak ada bukti bahwa Republik Islam mengembangkan senjata nuklir.

Baca Selengkapnya

Khamenei: Tanpa Nuklirpun Barat Tetap Embargo Iran

10 Oktober 2012

Khamenei: Tanpa Nuklirpun Barat Tetap Embargo Iran

Pemimpin spiritual Iran menyatakan Barat berbohong soal sanksi ekonomi akan dicabut jika negara itu menghentikan program nuklirnya

Baca Selengkapnya

Nilai Mata Uang Iran Terjungkal  

4 Oktober 2012

Nilai Mata Uang Iran Terjungkal  

Sanksi ekonomi dituding menjadi penyebab anjloknya nilai mata uang Iran hingga 40 persen.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Prancis di Iran Diserang Massa  

3 Oktober 2012

Kedutaan Prancis di Iran Diserang Massa  

Unjuk rasa berlangsung tiba-tiba sehingga tak ada tambahan polisi untuk mengawal kedutaan. Dia mengatakan para demonstran meneriakkan, "Allahu Akbar".

Baca Selengkapnya

Tak Peduli Sanksi, Iran Lanjutkan Program Nuklir  

3 Oktober 2012

Tak Peduli Sanksi, Iran Lanjutkan Program Nuklir  

Mendapatkan kritik dari kelompok garis keras karena bersedia berunding dengan Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Penyebab Jatuhnya Riyal Iran Versi Ahmadinejad  

3 Oktober 2012

Penyebab Jatuhnya Riyal Iran Versi Ahmadinejad  

Presiden Iran menuduh kubu oposisi turut memperburuk krisis atas riyal.

Baca Selengkapnya

Pejabatnya Mengeluh, Iran Buka Lagi Akses Gmail  

1 Oktober 2012

Pejabatnya Mengeluh, Iran Buka Lagi Akses Gmail  

Layanan Gmail telah kembali bisa dinikmati sejak Minggu malam.

Baca Selengkapnya