Amerika Serikat Kutuk Pembunuhan Ahli Nuklir Iran

Reporter

Editor

Kamis, 12 Januari 2012 11:10 WIB

Foto yang dirilis kantor berita Iran memperlihatkan ahli nuklir Iran yang terbunuh dalam sebuah serangan bom, Mostafa Ahmadi Roshan sedang berfoto dengan anaknya. ctv.ca/Iranian Fars News Agency

TEMPO.CO , Jakarta - Amerika Serikat mengutuk serangan bom mobil di Teheran Utara, Rabu, 11 Januari 2012, yang menyebabkan ahli nuklir Iran meninggal dunia.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional, Tommy Vietor, mengatakan Amerika Serikat "sama sekali tak memiliki hubungan" dengan serangan tersebut.

Mostafa Ahmadi-Roshan, seorang profesor yang bekerja di fasilitas pengayaan uranium di Natanz, tewas bersama sopirnya akibat sebuah ledakan bom yang diduga dilakukan pengendara motor.

Beberapa tahun belakangan ini sejumlah ilmuwan nuklir Iran banyak yang tewas. Iran menuduh di balik pelaku pembunuhan adalah Israel dan Amerika Serikat. Sebaliknya, kedua negara menolak tuduhan tersebut.

Selama ini Washington dan para sekutunya menuduh Teheran secara diam-diam telah mengembangkan senjata nuklir. Namun Iran berkeras membantah karena program nuklir yang dikembangkan semata-mata untuk tujuan damai.

"Amerika Serikat sama sekali tak ada kaitannya dengan peistiwa itu. Kami mengutuk seluruh aksi kekerasan termasuk kekerasan seperti ini," ujar Vietor.

Organisasi Atom Iran menguraikan bahwa pembunuhan terhadap ahlinya sebagai "sebuah tindakan keji". Wakil Presiden Iran Mohammad Reza Rahimi mengatakan kepada televisi pemerintah bahwa serangan bom tidak akan menghentikan "pengembangan" program nuklir negara.

Dalam laporannya kantor berita semiresmi Fars menyebutkan Ahmadi-Roshan, 32 tahun, adalah seorang dosen di sebuah universitas yang menjadi penyelia sebuah departemen pembangkit nuklir di Natanz.

Para pejabat Iran mengatakan serangan tersebut dilakukan oleh dua pengendara motor. Mereka menggunakan bom magnet yang dilemparkan ke arah mobil korban pada pagi hari di luar kampus.

Fars melaporkan Ahmadi-Roshan meninggal dunia seketika dalam mobil Peugeot 405. Sementara sopirnya tewas dalam perjalanan ke rumah sakit setelah menderita luka berat. Akibat ledakan, selain menewaskan korban, puing-puing mobil bergelantungan di atas pohon.

Iran menyebutkan serangan ini mirip dengan peristiwa pembunuhan terhadap tiga ahli nuklirnya dua tahun lalu. Salah seorang pejabat senior Israel mengatakan serangan tersebut sebagai "sebuah upaya balas dendam", tapi tidak diketahui siapa pelakunya.

"Saya tidak tahu siapa pelaku pelaku balas dendam terhadap ilmuwan Iran itu. Tapi saya pasti tidak akan menitikkan air mata," ujar juru bicara militer Brigadir Jenderal Yoav Mordechai dalam akun Facebook.

BBC | CHOIRUL





Berita terkait

Iran Tangkap Jet Siluman Amerika Serikat  

4 Desember 2012

Iran Tangkap Jet Siluman Amerika Serikat  

Amerika Serikat berkali-kali menyusup ke wilayah udara Iran.

Baca Selengkapnya

Alasan Iran Tembaki Pesawat Tanpa Awak AS

9 November 2012

Alasan Iran Tembaki Pesawat Tanpa Awak AS

Iran membenarkan klaim Pentagon bahwa pesawat tanpa awak Predator milik Amerika Serikat ditembaki oleh pesawat tempur mereka.

Baca Selengkapnya

Iran Dituduh Siksa Blogger Sampai Tewas

9 November 2012

Iran Dituduh Siksa Blogger Sampai Tewas

Beheshti menulis di dalam blognya bahwa dia diancam penguasa.

Baca Selengkapnya

Rusia Tak Yakin Iran akan Serang Israel

11 Oktober 2012

Rusia Tak Yakin Iran akan Serang Israel

Ia juga menyatakan tidak ada bukti bahwa Republik Islam mengembangkan senjata nuklir.

Baca Selengkapnya

Khamenei: Tanpa Nuklirpun Barat Tetap Embargo Iran

10 Oktober 2012

Khamenei: Tanpa Nuklirpun Barat Tetap Embargo Iran

Pemimpin spiritual Iran menyatakan Barat berbohong soal sanksi ekonomi akan dicabut jika negara itu menghentikan program nuklirnya

Baca Selengkapnya

Nilai Mata Uang Iran Terjungkal  

4 Oktober 2012

Nilai Mata Uang Iran Terjungkal  

Sanksi ekonomi dituding menjadi penyebab anjloknya nilai mata uang Iran hingga 40 persen.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Prancis di Iran Diserang Massa  

3 Oktober 2012

Kedutaan Prancis di Iran Diserang Massa  

Unjuk rasa berlangsung tiba-tiba sehingga tak ada tambahan polisi untuk mengawal kedutaan. Dia mengatakan para demonstran meneriakkan, "Allahu Akbar".

Baca Selengkapnya

Tak Peduli Sanksi, Iran Lanjutkan Program Nuklir  

3 Oktober 2012

Tak Peduli Sanksi, Iran Lanjutkan Program Nuklir  

Mendapatkan kritik dari kelompok garis keras karena bersedia berunding dengan Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Penyebab Jatuhnya Riyal Iran Versi Ahmadinejad  

3 Oktober 2012

Penyebab Jatuhnya Riyal Iran Versi Ahmadinejad  

Presiden Iran menuduh kubu oposisi turut memperburuk krisis atas riyal.

Baca Selengkapnya

Pejabatnya Mengeluh, Iran Buka Lagi Akses Gmail  

1 Oktober 2012

Pejabatnya Mengeluh, Iran Buka Lagi Akses Gmail  

Layanan Gmail telah kembali bisa dinikmati sejak Minggu malam.

Baca Selengkapnya