TEMPO.CO, Portsmouth - Tim medis panggilan darurat 999 di Inggris kerap menggerutu dan menemui keganjilan setelah bergegas memenuhi tugasnya. Salah satunya seorang staf ambulans, Garaham Collins, 53 tahun, pada awal pekan ini. Seorang pria menggunakan telepon darurat dan meminta petugas membantu melepaskan cincin dari jarinya.
Dengan cekatan, sang staf memacu kendaraannya ke alamat penelepon. Apalagi nomor itu nomor layanan darurat. Mereka pun tiba di lokasi yang dituju. Dan ternyata sang penelepon tak terlihat dalam kondisi darurat.
Rupanya sang penelepon meminta bantuan staf itu untuk mencopot cincin kawinnya. Petugas itu pun tak kesulitan membantu melepaskannya. Mengenai alasan melepas cincin itu, sang pria penelepon rupanya bermaksud melemparkannya ke istri bila cekcok.
Garaham Collins kemarin berkata, "Orang-orang kerap malas mengerjakan sendiri. Mereka pikir mereka bisa memanggil 999 untuk alasan apa pun."
Paramedis juga pernah menerima permintaan memperbaiki lift di rumah, membantu memasang lampu, dan mencari remote televisi yang hilang. Bahkan, suatu hari, seorang kru tiba di sebuah rumah pasien dalam waktu 60 detik, yang ternyata hanya diminta memberi sebungkus rokok.
Layanan Ambulans Selatan Tengah menerima 1.235 panggilan hoax sepanjang Januari-Oktober tahun lalu. Kini mereka melansir sebuah film tentang masyarakat yang harus berpikir sebelum memanggil bantuan darurat.
Layanan ambulans kawasan lain pekan lalu merilis detail sejumlah panggilan dagelan dan ganjil yang mereka terima. Termasuk seorang pria yang meminta bantuan membongkar toiletnya saat perayaan Natal. Waduh.
Sebuah perusahaan telepon asal Korea, Telboss berpromosi dengan memberikan bantuan telepon boks yang dipasang di kantor-kantor Pemerintah Kota Tangerang.