TEMPO Interaktif, Beijing - Pemerintah Cina kemarin menyatakan merasa "tak senang" atas dukungan asing terhadap seniman dan aktivis Ai Weiwei, setelah Ai yang ditahan pekan lalu memicu kritik dari Washington dan pemerintah Barat lainnya.
"Warga Cina juga bingung mengapa sejumlah orang di beberapa negara memperlakukan tersangka kejahatan sebagai seorang hero?" demikian juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Hong Lei, di Beijing kemarin. "Tak peduli apa pengaruh yang dipunyai, mereka bakal dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku."
Pernyataan Hong diungkapkan setelah Beijing, Ahad lalu, menyebutkan bahwa Amerika Serikat tak punya kewenangan mengecam problem hak asasi manusia pemerintahan negara lain, sekaligus menangkis kritik Washington atas pemberangusan oleh Beijing.
Pada saat yang sama, pejabat pajak telah memanggil Lu Qing, istri Ai Weiwei yang ditahan. Qing sekitar dua jam berada di kantor pajak di Beijing. Menurut Radio Television Hong Kong, dia diminta mengambil dokumen, tapi tak dilakukannya, karena mereka telah ditangkap polisi.
Para pejabat menyebutkan Ai sedang diselidiki atas kejahatan ekonomi, tapi polisi belum memberi tahu keluarga bahwa mereka telah menangkapnya. Dia raib sejak 3 April saat dihadang petugas di bandara Beijing.
Keluarga dan pendukung Ai Weiwei bilang tuduhan itu cuma dalih buat menahan dia karena kampanye politik dan sosialnya. Sebelumnya, kasus-kasus ekonomi sudah diusung untuk menahan sejumlah aktivis. "Petugas polisi yang menggeledah bengkel seninya adalah dari keamanan negara. Itu berlebihan," ujar adik perempuan Ai, Gao Ge, kepada Reuters. "Jika ini investigasi biasa, mengapa hingga sekarang kami tak mendengar kabar dari Ai."
The Guardian | Reuters | Dwi A
