Protes Perobekan al Quran Berlanjut di Kashmir  

Reporter

Editor

Selasa, 14 September 2010 14:54 WIB

Warga Kashmir memprotes rencana pembakaran Al-Quran, di Srinagar, India (14/9). AP/Altaf Qadri
TEMPO Interaktif, Jakarta - Gejolak di Kashmir, daerah sengekta Pakistan dan India, akibat perobekan al Quran di Amerika Serikat pekan lalu berlanjut hari ini (14/9) saat ratusan orang melawan aturan keluar rumah yang diberlakukan di kawasan yang dikendalikan India.

Masyarakat terus meluapkan kemarahan dan menentang perpanjangan masa larangan keluar rumah hari ini, yang bahkan diperluas ke beberapa kawasan lain yang tidak tercakup sebelumnya. Personil tambahan terus dikerahkan ke berbagai kawasan.

Warga di Distrik Khanpora Baramulia di bagian utara kashmir ditembaki dengan gas air mata hari ini (14/9) karena melanggar larangan keluar rumah dan melempari personil keamanan.

Laporan tewasnya 14 orang di berbagai kawasan di Kashmir kemarin yang kemudian diperbarui menjadi 18, membuat kemarahan masyarakat semakin besar. Sekitar 100 orang lainnya di berbagai lokasi terluka dalam unjuk rasa dan bentrok dengan polisi.

Dalam unjuk rasa Senin kemarin gedung-gedung pemerintahan bahkan pos polisi diserang, termasuk sebuah sekolah protestan.

Unjuk rasa Itu adalah rangkaian reaksi terhadap perobekan al Quran pada peringatan Serangan 11 September ke-sembilan di Amerika Serikat pekan lalu, yang dimulai di Pakistan saat hari raya Idul Fitri, yang menewaskan satu warga sipil.

Advertising
Advertising


BBC | RONALD

Berita terkait

Ini Alasan Polisi Tak Tahan Roy Suryo

29 Juli 2022

Ini Alasan Polisi Tak Tahan Roy Suryo

Roy Suryo meninggalkan Polda Metro Jaya Kamis malam, 28 Juli 2022 sekitar pukul 22.30 WIB.

Baca Selengkapnya

Daftar Film yang Dilarang Tayang oleh Banyak Negara, Ada Apa?

11 Desember 2021

Daftar Film yang Dilarang Tayang oleh Banyak Negara, Ada Apa?

Kontroversi-kontroversi itu meliputi film-film yang memiliki konten sadis, menjijikkan, penghinaan, hingga mengandung pelecehan.

Baca Selengkapnya

Kongres Ulama Perempuan: Promosi Kawin Anak Aisha Weddings Melecehkan Agama

12 Februari 2021

Kongres Ulama Perempuan: Promosi Kawin Anak Aisha Weddings Melecehkan Agama

KUPI menyoroti promosi kawin anak, nikah siri, dan poligami oleh Aisha Weddings dengan narasi ketaatan dan ketakwaan adalah bentuk pelecehan agama.

Baca Selengkapnya

Abu Janda Penuhi Panggilan Penyidik Bareskrim

1 Februari 2021

Abu Janda Penuhi Panggilan Penyidik Bareskrim

Permadi Arya atau Abu Janda hadir memenuhi panggilan penyidik Badan Reserse Kriminal Polri pada hari ini, Senin, 1 Februari 2021.

Baca Selengkapnya

Padukan Azan dengan Musik Disko, Klub Malam Tunisia Ditutup  

4 April 2017

Padukan Azan dengan Musik Disko, Klub Malam Tunisia Ditutup  

Otoritas Tunisia menutup sebuah klub malam yang memutar musik berpadu dengan azan atau panggilan salat bagi umat Islam.

Baca Selengkapnya

Pendeta Minahasa Laporkan Rizieq FPI ke Bareskrim  

27 Januari 2017

Pendeta Minahasa Laporkan Rizieq FPI ke Bareskrim  

Mengaku sebagai pendeta di Minahasa, Sulawesi Utara, Max datang bersama beberapa pengurus Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI).

Baca Selengkapnya

Rizieq FPI Yakin Ahok Jadi Tersangka  

15 November 2016

Rizieq FPI Yakin Ahok Jadi Tersangka  

Menurut Rizieq, kelengkapan saksi dan kekuatan argumentasi para pelapor akan membuat Ahok dinyatakan sebagai tersangka.

Baca Selengkapnya

Gelar Perkara Ahok, Pelapor Berdatangan  

15 November 2016

Gelar Perkara Ahok, Pelapor Berdatangan  

Ahok tidak menghadiri gelar perkara ini karena melanjutkan kampanye di Rumah Lembang.

Baca Selengkapnya

9 Jam Diperiksa Bareskrim, Penyidik Tanyakan Ini kepada Ahok  

8 November 2016

9 Jam Diperiksa Bareskrim, Penyidik Tanyakan Ini kepada Ahok  

Penyidik mencari niat buruk dan faktor kesengajaan terkait dengan perkataan Ahok soal Al-Quran Surat Al-Maidah ayat 51.

Baca Selengkapnya

Munarman FPI Bandingkan Video Ahok dengan Ariel 'Noah'  

7 November 2016

Munarman FPI Bandingkan Video Ahok dengan Ariel 'Noah'  

Menurut Munarman, dalam kasus ahok yang pertama kali mengunggah video adalah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya