Myanmar Direndam Banjir, 25 Tewas

Reporter

Editor

Rabu, 16 Juni 2010 18:13 WIB

TEMPO Interaktif, Yangoon - Hujan deras di Myanmar menimbulkan banjir dan tanah longsor, memutus jembatan, menutup jalanan, dan menewaskan sedikitnya 25 orang. Demikian keterangan pejabat lokal dan pekerja sosial, Rabu.

Myanmar tak asing dengan hantaman cuaca. Pada 2008, sedikitnya 140 ribu orang tewas ketika badai siklon menghantam selatan negara tersebut.

Kawasan di dua distrik di Rakhine State, sebelah barat negara direndam air setelah hujan deras selama pekan ini, kata seorang pejabat lokal yang tak mau disebutkan namanya saat dihubungi melalui telepon. Salah satu jalan terpaksa ditutup karena terkena tanah longsor, tambahnya.

Seorang pekerja sosial untuk organisasi nirlaba internasional yang juga menolak menyebutkan identitasnya mengatakan, sedikitnya 25 orang tewas.

"Saya masih membawa korban selamat. Saya pikir korban tewas akan bertambah," katanya.

Media pemerintah tak melaporkan adanya kejadian tersebut, tetapi Departemen Metereologi mengatakan curah hujan mencapai 35 centimeter di kota Maungdaw, berbatasan dengan Bangladesh.

Banjir juga menggenangi kota Mrauk Oo dan Kyauk Taw, sekitar 550 kilometer utara kota Yangon, merusak tiga jembatan, tak ada laporan korban jiwa di sana.

Penggundulan hutan turut menyumbangkan masalah. "Hutan telah habis dan gundul menyebabkan banjir saat musim hujan," kata pejabat setempat.

REUTERS | CHOIRUL

Berita terkait

Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

29 Januari 2021

Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

Militer Myanmar menuduh pemilu diwarnai kecurangan dan tidak mengesampingkan kemungkinan kudeta terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi

Baca Selengkapnya

Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

10 Februari 2018

Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

Dua orang disiksa hingga tewas, sedangkan sisanya, warga Rohingya, ditembak oleh tentara.

Baca Selengkapnya

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

27 September 2017

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

Militer Myanmar?kembali menemukan 17 jasad umat Hindu?di sebuah kuburan massal di Rakhine dan ARSA dituding sebagai pelakunya.

Baca Selengkapnya

Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

26 September 2017

Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

Dewan Keamanan PBB akan bertemu lusa untuk membahas penindasan Rohingya di Myanmar.

Baca Selengkapnya

Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

26 September 2017

Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

Pasukan militer?Myanmar mulai membuka satu persatu?tudingan?kekejaman?oleh?milisi Rohingya atau ARSA.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

25 September 2017

Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

Pengadailan Rakyat Internasional menyimpulkan Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas muslim Rohingya.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

23 September 2017

Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

Kedua jurnalis Myanmar ini berpengalaman bekerja untuk berbagai media internasional.

Baca Selengkapnya

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

6 September 2017

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

Sebagian warga Hindu mengungsi ke Banglades dan tinggal berdampingan dengan warga Muslim Rohingya.

Baca Selengkapnya

Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

5 September 2017

Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

Satu pesawat tempur militer Myanmar hilang saat melakukan pelatihan penerbangan di wilayah selatan Ayeyarwady.

Baca Selengkapnya

Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

27 Agustus 2017

Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

ASEAN mendukung Myanmar dalam proses demokrasi, rekonsiliasi, dan pembangunan di negara tersebut dengan memegang prinsip non-intervensi.

Baca Selengkapnya