TEMPO Interaktif, Roma: Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berjuang untuk mengatasi krisis pangan dunia dalam pertemuan tingkat tinggi Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) di Roma, Italia, hari ini.Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon memperingatkan bahwa tak boleh ada kata gagal dalam mengatasi krisis ini. "Kita tak bisa menerima kegagalan. Ratusan juta orang juga tak mengharapkannya," kata Ban. Menurut Ban, sumber tambahan yang diperlukan untuk mengatasi krisis itu membutuhkan dana antara US$ 15 miliar-20 miliar per tahun atau sekitar Rp 140 triliun-186 triliun per tahun.Bank Pembangunan Islam (IDB) mengumumkan akan mengucurkan US$ 1,5 miliar atau Rp 14 triliun untuk mendukung pertanian di negara-negara berkembang, yang sebagian besar di Afrika. Program dalam bentuk hibah dan pinjaman itu diumumkan Sheikh Ahmed bin Mohammed Al Khalifa, Menteri Keuangan Bahrain dan Ketua Dewann Gubernur IDB, di Jeddah, Arab Saudi.Menurut Bank Dunia, harga pangan dunia berlipat ganda dalam tiga tahun terakhir dan memicu kerusuhan di Mesir dan Haiti dan banyak negara Afrika lainnya. Brazil, Vietnam, India dan Mesir telah menerapkan pembatasan ekspor beras.Para peserta konferensi FAO kali ini akan menyusun sebuah kerangka kerja aksi yang komperhensif untuk mengatasai krisis ini. Ban menekankan bahwa penerapannya nanti mensyaratkan adanya "komitmen politik dan keuangan yang mendasar dan berkelanjutan".Presiden Bank Dunia Robert Zoellick menyerukan agar negara-negara menghapus rintangan perdagangan yang berperan terhadap inflasi harga pangan. "Kita membutuhkan seruan internasional untuk menghapus larangan dan pembatasan ekspor. Pengendalian ini telah mendorong penimbunan pangan, kenaikan harga dan menyiksa rakyat miskin di seluruh dunia yang berjuang untuk makan," katanya.Kepala Program Pangan Dunia PBB Josette Sheeran menyatakan saat ini dibutuhkan tambahan US$ 1,2 miliar atau Rp 11 triliun lebih untuk memberi makan 75 juta orang yang kelaparan karena melonjaknya harga pangan."Kami telah memobilisasi 10 ribu pegawai kami dan setiap rupiah yang diberikan kepada kami untuk mencapai sebanyak mungkin rakyat yang kelaparan pada masa kritis ini," kata Sheeran.AP | AFP | SABA NET | IWANK
Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak
30 hari lalu
Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak
Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024, sejumlah harga bahan pokok kian melonjak. Per 7 April 2024, Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat mencatat harga daging sapi, daging ayam, cabai, bawang merah, dan bawang putih masih naik.