TEMPO Interaktif, Luoshui:Korban gempa berkekuatan 7,9 skala richter di Cina terus meningkat. Pejabat Cina mengatakan jumlah korban tewas bisa mencapai 50 ribu orang. Tentara diterjunkan dalam jumlah besar untuk mencari korban yang masih tertimbun reruntuhan bangunan. Pemerintah juga meminta warga membantu dengan cara apa saja.Cina juga sudah mulai membuka diri terhadap bantuan asing. Bantuan pertama yang datang berasal dari pesaingnya di kawasan regional, Jepang. Jutaan korban selamat meninggalkan rumah-rumah mereka karena takut akan ambruk atau takut berada dalam bangunan. Mereka tidur beratapkan langit atau tinggal di tenda-tenda. Presiden Cina Hu Jintao hari ini terbang ke Sichuan untuk memberi dukungan pada para korban dan mengkrepresikan, "apresiasi kepada publik dan kader-kadernya di zona bencana," tulis kantor berita resmi pemerintah Xinhua.Meski mayat ada di mana-mana, kantor kementrian kesehatan mengatakan belum ada ancaman penyakit sejauh ini. Para relawan terus mensuplai makanan dan air untuk para korban. "Masih banyak mayat di bukit-bukit, dan lubang sudah digali untuk mengubur mereka," kata Zhao Xiaoli, seorang perawat di kota yang hancur, Hanwang. "Tak ada cara membawa mereka turun. Sangat berbahaya." Kementrian kesehatan memerintahkan semua mayat harus segera dikubur untuk menghindari penyebaran penyakit.Seorang reporter kantor berita Associated Press dan fotografer yang mengambil gambar proses penguburan korban tewas sempat ditahan polisi selama 3,5 jam di kota Luoshui. Mereka kemudian dilepaskan tanpa ada penjelasan apapun.AP|JULI
Berita terkait
Mengenang Gempa Bumi Dahsyat Sichuan 2008 Berkekuatan 7,9 SR: Sekitar 90 Ribu Jiwa Tewas
8 menit lalu
Mengenang Gempa Bumi Dahsyat Sichuan 2008 Berkekuatan 7,9 SR: Sekitar 90 Ribu Jiwa Tewas
Gempa bumi dahsyat Sichuan yang terjadi pada 12 Mei 2008 menjadi salah satu gempa dengan korban jiwa terbanyak yang terjadi di China.